Finansial

Perilaku Konsumtif: Pengertian, Penyebab, Contoh, Cara Mengatasi

April 2, 2024
Penulis
Rabbani Haddawi
Isi Artikel

Apakah Anda punya kebiasaan membeli barang yang sebenarnya tidak benar-benar Anda butuhkan? Hati-hati, itu adalah salah satu contoh perilaku konsumtif.

Perilaku ini jika tidak segera diatasi bisa menyebabkan Anda terjebak dalam berbagai kerugian finansial, seperti terlilit utang sana-sini.

Di dalam artikel ini Anda akan mengenali lebih dalam apa itu berperilaku konsumtif dan bagaimana cara mengatasinya. Mari di simak!

Apa Itu Perilaku Konsumtif

Perilaku konsumtif adalah sifat yang gemar mengonsumsi produk secara impulsif. Seseorang yang memiliki sifat ini cenderung berbelanja secara aktif untuk memuaskan diri pribadi tanpa mempertimbangkan kebermanfaatan dari apa yang mereka beli.

Sedangkan menurut para ahli pengertian konsumtif adalah sebagai berikut:

  • Chita, David, dan Pali (2015): Perilaku konsumtif adalah perilaku yang mengkonsumsi tiada batas dan membeli secara berlebihan.
  • Solomon (2013): Perilaku konsumtif adalah proses pembelajaran yang melibatkan seseorang atau kelompok ketika memilih, membeli, menggunakan atau menempatkan suatu produk, jasa ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan.

Dari pengertian di atas maka dapat kita simpulkan bahwa perilaku konsumtif adalah kecenderungan seseorang untuk memuaskan dirinya dengan cara membeli produk atau jasa yang kurang diperlukan secara berlebihan.

Penyebab Perilaku Konsumtif

Ada beberapa penyebab mengapa seseorang dapat berperilaku konsumtif. Penyebabnya bisa dari internal dan eksternal, di mana faktor internal disebabkan karena ego, proses pembelajaran, dan gaya hidup pribadi.

Sedangkan faktor eksternal bisa karena budaya, kelas sosial, keluarga, dan kelompok sosial.

Beberapa penyebab lainnya dari perilaku konsumtif antara lain:

1. Pengaruh Media Sosial

Saat ini kita tidak bisa lepas dari media sosial, bisa dikatakan media sosial sangat memengaruhi hidup kita, termasuk juga masalah apa yang kita konsumsi.

Dengan paparan tanpa henti kehidupan glamor yang menarik perhatian. Ditambah lagi paparan iklan yang terus menerus, membuat dorongan untuk impulsif dalam membeli sesuatu semakin tinggi, akhirnya kita pun menjadi konsumtif.

2. Tekanan Sosial

Bila orang-orang di sekitar kita merasa perlu untuk mengikuti tren terkini yang membuat mereka berperilaku konsumtif, lama kelamaan Anda juga dapat berperilaku konsumtif karena adanya tekanan sosial dari teman-teman.

3. Kemudahan Mendapatkan Layanan Pinjaman

Munculnya sistem pay letter dengan proses pengajuan yang mudah dan cepat juga menjadi penyebab seseorang berperilaku konsumtif.

Apalagi saat ini banyak layanan pinjaman yang bekerja sama dengan e-Commerce dan menawarkan promo menarik yang semakin membuat seseorang ingin membeli barang walau mereka tidak membutuhkannya.

4. Kurangnya Pemahaman Keuangan

Seseorang yang kurang memiliki pemahaman tentang pemahaman keuangan pribadi biasanya cenderung lebih konsumtif. Kurangnya edukasi keuangan membuat mereka tidak dapat mengontrol pengeluaran.

5. Gaya Hidup Imitatif

Terkadang seseorang menjadikan orang lain sebagai role model mereka. Perilaku ini tidak salah namun bisa menjadi salah ketika sampai pada tahap Anda meniru berbagai hal yang dilakukan orang tersebut sehingga berperilaku konsumtif.

Contoh Perilaku Konsumtif

Bila seseorang telah berperilaku konsumtif, dorongan mereka untuk berbelanja biasanya tinggi. Nah itulah salah satu contoh perilaku konsumtif, selain itu ada beberapa contoh lainnya yang menjadi tanda perilaku konsumtif, seperti:

1. Memiliki Gengsi yang Tinggi

Adanya rasa gengsi yang tinggi hanya karena ingin menaikan status sosial, dianggap baik, dan keinginan diterima dan diakui mendorong seseorang berperilaku konsumtif.

Contoh dari hal ini adalah kebiasaan seseorang membeli gadget atau elektronik terbaru saat ada rilisan terbaru, membeli kendaraan dengan merek tertentu, atau membeli sesuatu yang tidak terlalu dibutuhkan.

2. FOMO

Fomo menjadi contoh lainnya dari perilaku konsumtif. Orang yang takut ketinggalan tren akan rela melakukan apa saja, termasuk membeli barang yang sedang menjadi perbincangan orang lain.

3. Hedonisme

Gaya hidup bermewah-mewahan atau hedonisme juga menjadi contoh berperilaku konsumtif. Orang dengan sifat seperti ini cenderung gemar mencari kepuasan instan dengan membeli barang atau jasa tanpa berpikir panjang.

4. Impulsif

Tidak jauh berbeda dari hedonisme, impulsif dalam membeli barang membuat seseorang jadi konsumtif. Mereka sering kali membeli barang bukan karena butuh tapi dorongan emosional semata.

Dampak Negatif Perilaku Konsumtif

Perilaku konsumtif tentu bukan suatu perilaku yang baik, jika Anda tidak ingin berubah, ada berbagai dampak negatif yang bisa merugikan Anda, seperti

1. Ketidakstabilan Keuangan

Gaya hidup konsumtif dapat menggerogoti keuangan Anda secara drastis. Pengeluaran yang tidak terkendali dapat mengakibatkan ketidakstabilan keuangan yang akhirnya membuat Anda Kesulitan memenuhi kebutuhan dasar dan membayar tagihan bulanan.

2. Terlilit Utang

Keinginan untuk memiliki barang-barang tertentu sering mendorong individu untuk menggunakan fasilitas kredit, seperti kartu kredit atau pinjaman.

Namun, jika tidak dikelola dengan bijak, utang tersebut dapat menumpuk dan menjadi beban yang sangat berat.

Baca juga: 13 Cara Melunasi Hutang Menumpuk dengan Cepat dan Cermat

3. Kurang Persiapan Masa Depan

Gaya hidup konsumtif seringkali mengalihkan perhatian dari persiapan masa depan yang lebih penting, seperti pendidikan, rencana bisnis, investasi akibat pengeluaran yang tidak perlu.

Sehingga bila ada hal tak terduga, Anda menjadi tidak memiliki dana darurat.

4. Menyebabkan Ketegangan dan Kekhawatiran

Perilaku konsumtif bisa menyebabkan seseorang merasa tegang dan khawatir dengan mudah. Ini muncul sebagai hasil dari keputusan mereka yang kurang bijak dalam mengelola uang mereka, yang kemudian berdampak pada masalah keuangan.

Ketika seseorang menghadapi kesulitan finansial, mereka cenderung merasa stres dan khawatir karena kesulitan memenuhi kebutuhan hidup, terutama kebutuhan dasar.

Tingkat ketegangan dan kekhawatiran bisa semakin meningkat jika ada tekanan sosial atau budaya yang menekan seseorang untuk memiliki barang-barang tertentu agar dianggap sukses dan diterima di lingkungan mereka.

5. Pemborosan Sumber Daya

Orang yang bersikap boros sering menggunakan sumber daya seperti uang, bahan bakar, energi, dan lainnya untuk keinginan pribadi, bukan untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka.

Jika dilakukan secara besar-besaran, hal ini bisa menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengganggu perputaran ekonomi yang ada.

Cara Mengatasi Perilaku Konsumtif

Apakah Anda merasa jika selama ini telah berperilaku konsumtif? Jika iya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi sifat tersebut, ikuti langkahnya di bawah ini!

1. Kenali Mana Kebutuhan dan Keinginan

Sifat konsumtif sering kali terjadi karena kita tidak dapat membedakan mana yang kebutuhan dan keinginan.

Kebutuhan sendiri adalah hal dasar yang dipenuhi untuk menunjang keberlangsungan hidup. Sementara keinginan adalah hal yang bersifat subjektif dan dipengaruhi kepribadian, minat, dan kebiasaan.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membedakan kebutuhan dan keinginan, seperti:

  • Coba beri waktu untuk berpikir dan bertanya kepada diri sendiri apakah barang tersebut merupakan kebutuhan atau ingin semata.
  • Kelompokkan keinginan berdasarkan kategori untuk membantu pengambilan keputusan yang bijak.

Baca juga: Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan dan Tips Mengetahuinya

2. Buat Anggaran Pengeluaran

Buatlah budgeting untuk membantu memastikan anggaran pengeluaran dan pemasukan terkelola dengan baik. Cara ini juga baik untuk menghindari Anda membeli suatu yang tidak perlu.

Agar dapat melakukan budgeting yang efektif cobalah untuk menentukan tujuan keuangan terlebih dulu, hitung total pendapatan dan pengeluaran, buat daftar kebutuhan dan keinginan, serta tentukan batas anggaran.

3. Hindari Terlalu Sering Mengikuti Tren

Mengikuti tren sah-sah saja. Namun, sering kali karena mengikuti tren ini Anda bersifat konsumtif.

Maka dari itu, Anda harus bisa "mengerem" keinginan pribadi untuk mengikuti tren yang mendorong Anda membeli barang yang tidak perlu.

4. Hindari Lingkungan yang Memicu Konsumsi Berlebihan

Jauhi tempat-tempat atau situasi yang mendorong Anda untuk berbelanja secara impulsif. Hal ini bisa termasuk menghindari pusat perbelanjaan saat Anda tidak memerlukan apa pun atau membatasi paparan terhadap iklan yang mendorong konsumsi berlebihan.

5. Belanja Sesuai Kebutuhan

Cara mengatasi perilaku konsumtif terakhir adalah dengan berbelanja sesuai kemampuan Anda. Gunakan uang untuk berbelanja dengan bijak, sisihkan sebagian uang yang digunakan untuk menabung atau berinvestasi.

Perilaku konsumtif merupakan sifat negatif yang dapat merugikan keuangan bila tidak segera diatasi. Semoga dengan membaca artikel ini Anda dapat mengurangi kebiasaan konsumtif.

Ingin membaca artikel seputar pengelolaan keuangan dan investasi lainnya? Temukan artikelnya di KitaMapan, tambah pengetahuan dan literasi finansial, sekarang juga!