Investasi

Waran adalah: Definisi, Contoh, Keuntungan, dan Risikonya

December 10, 2023
Penulis
Rabbani Haddawi
Isi Artikel

Dalam dunia investasi, memahami berbagai instrumen finansial merupakan langkah awal yang krusial bagi setiap investor yang ingin meraih kesuksesan. Salah satu instrumen yang menawarkan peluang keuntungan menarik namun sering terlewat adalah waran. 

Artikel ini akan mengajak kamu untuk mendalami apa itu waran, memberikan contoh nyata untuk memperjelas konsep, menjelaskan keuntungan apa saja yang bisa diperoleh dari investasi waran, serta risikonya. 

Baik bagi investor pemula maupun yang berpengalaman, memperkaya pengetahuan mengenai waran dapat menjadi kunci untuk memaksimalkan portofolio investasi dan membuka peluang keuntungan yang belum banyak tergali.

Apa Itu Waran?

Waran adalah instrumen derivatif yang memberikan hak, tetapi bukan kewajiban, kepada pemegangnya untuk membeli saham perusahaan pada harga yang telah ditentukan sebelumnya (harga pelaksanaan) dalam jangka waktu tertentu. Waran seringkali diterbitkan oleh perusahaan bersamaan dengan penawaran umum perdana (IPO) atau obligasi sebagai insentif untuk investor.

Instrumen ini menyerupai opsi saham, tetapi ada beberapa perbedaan penting. Salah satunya adalah waran diterbitkan oleh perusahaan yang bersangkutan, sedangkan opsi saham biasanya diterbitkan oleh pihak ketiga di pasar sekunder. Waran juga memiliki masa berlaku yang lebih lama dibandingkan opsi, yang bisa mencapai beberapa tahun.

Pemegang waran yang memutuskan untuk menggunakan haknya akan membayar harga pelaksanaan kepada perusahaan, dan sebagai gantinya akan menerima saham baru dari perusahaan tersebut. Hal ini berbeda dengan opsi saham, di mana saham yang dibeli biasanya adalah saham yang sudah ada dan tidak menciptakan saham baru.

Secara umum, waran dapat menambah modal bagi perusahaan tanpa harus segera menerbitkan saham baru, yang bisa menunda pengenceran kepemilikan saham bagi pemegang saham yang ada. Sementara itu, bagi investor, waran menawarkan potensi keuntungan dari kenaikan harga saham dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan membeli saham langsung.

Perbedaan Waran dengan Saham

Waran dan saham adalah dua instrumen investasi yang berbeda dengan karakteristik khas masing-masing:

1. Hak vs Kepemilikan

  • Waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham pada harga yang telah ditetapkan di masa depan.
  • Saham adalah bukti kepemilikan atas sebagian perusahaan. Pemegang saham memiliki bagian dari aset dan keuntungan perusahaan.

2. Sumber Penerbitan

  • Waran diterbitkan oleh perusahaan yang ingin menarik investor atau sebagai bagian dari penerbitan obligasi.
  • Saham diterbitkan oleh perusahaan saat IPO atau penerbitan saham tambahan.

3. Jangka Waktu

  • Waran memiliki jangka waktu berlaku. Jika tidak digunakan sebelum tanggal kadaluarsa, waran menjadi tidak berharga.
  • Saham tidak memiliki tanggal kadaluarsa dan terus berlaku selama perusahaan masih eksis.

4. Pengaruh terhadap Perusahaan

  • Waran memberikan hak untuk membeli saham di masa depan, sehingga tidak langsung berpengaruh pada struktur modal sampai waran tersebut dieksekusi.
  • Saham langsung memberikan hak suara dan dividen (jika ada) kepada pemegangnya dan langsung berpengaruh pada struktur modal perusahaan.

5. Pengenceran Kepemilikan

  • Waran bisa menyebabkan pengenceran kepemilikan jika waran dieksekusi karena perusahaan akan menerbitkan saham baru.
  • Saham mewakili kepemilikan saat ini dan tidak menyebabkan pengenceran selama tidak ada penerbitan saham baru.

6. Perdagangan

  • Waran diperdagangkan di pasar sekunder tetapi dengan likuiditas yang umumnya lebih rendah dibandingkan saham.
  • Saham diperdagangkan di bursa saham dengan likuiditas yang tinggi dan merupakan instrumen investasi utama di pasar modal.

Secara keseluruhan, waran menawarkan sebuah opsi untuk berinvestasi dengan potensi keuntungan yang tinggi namun dengan risiko yang juga lebih besar, sedangkan saham menawarkan hak kepemilikan langsung dan biasanya lebih stabil sebagai instrumen investasi.

Contoh Waran dalam Investasi

Sebagai contoh praktis dari penggunaan waran dalam investasi, mari kita bayangkan sebuah perusahaan bernama PT KitaMapan yang berencana untuk ekspansi dan membutuhkan pendanaan. Untuk menarik investor, PT KitaMapan menerbitkan waran bersamaan dengan penawaran sahamnya.

  • Rasio Waran: 1:1, yang berarti setiap waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham.
  • Harga Pelaksanaan: Rp10.000 per saham.
  • Masa Berlaku: Waran ini berlaku untuk jangka waktu 3 tahun.

Sekarang, misalkan kamu membeli 1000 waran dari PT KitaMapan. Ini berarti kamu memiliki hak untuk membeli 1000 saham PT KitaMapan pada harga Rp10.000 per saham kapan saja dalam 3 tahun ke depan.

Skenario Keuntungan

Setelah satu tahun, harga saham PT KitaMapan meningkat menjadi Rp15.000 di pasar. Kamu dapat menggunakan waran untuk membeli 1000 saham pada harga pelaksanaan Rp10.000, yang kemudian dapat langsung dijual di pasar dengan harga Rp15.000. Ini berarti kamu mendapatkan keuntungan Rp5.000 per saham, atau total Rp5.000.000 untuk 1000 saham, tidak termasuk biaya transaksi atau pajak.

Skenario Kerugian

Namun, jika setelah 3 tahun harga saham PT KitaMapan belum pernah melewati Rp10.000, maka waran tidak akan memiliki nilai karena tidak ada insentif untuk menggunakannya; Kamu akan lebih baik membeli saham langsung di pasar daripada menggunakan hak waran. Dalam kasus ini, waran akan kadaluarsa tanpa nilai, dan investasi awal kamu dalam waran akan hilang.

Contoh ini menunjukkan bagaimana waran dapat menjadi alat investasi yang menguntungkan jika harga saham perusahaan meningkat, tetapi juga berisiko menjadi tidak bernilai jika ekspektasi tersebut tidak terpenuhi.

Keuntungan Waran dalam Investasi

Salah satu keuntungan utama menggunakan waran adalah potensi keuntungan yang besar. Jika harga saham perusahaan naik secara signifikan, pemegang waran dapat membeli saham dengan harga yang lebih rendah dan kemudian menjualnya di pasar dengan harga yang lebih tinggi.

1. Biaya Investasi Awal yang Lebih Rendah

Waran biasanya dijual dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga saham pada saat yang sama. Ini memungkinkan investor untuk terlibat dalam kenaikan harga saham tanpa harus membayar penuh untuk saham itu sendiri.

2. Potensi Pengembalian yang Tinggi

Jika harga saham perusahaan naik melebihi harga pelaksanaan waran, pemegang waran dapat membeli saham dengan harga yang ditetapkan yang lebih rendah, lalu menjualnya di pasar dengan harga yang lebih tinggi, menghasilkan keuntungan yang signifikan.

3. Efek Leverage

Karena biaya awal untuk pembelian waran lebih rendah dibandingkan saham, efek leverage (penggunaan modal yang relatif kecil untuk potensi pengembalian yang tinggi) menjadi salah satu keuntungan utama dari waran.

4. Fleksibilitas

Pemegang waran memiliki fleksibilitas untuk memilih apakah akan mengeksekusi waran atau menjualnya di pasar sekunder, bergantung pada kondisi pasar dan strategi investasi.

5. Perlindungan dari Penurunan Harga

Jika harga saham turun, pemegang waran hanya akan kehilangan premi yang dibayarkan untuk waran tersebut, bukan seluruh nilai saham.

6. Partisipasi dalam Keuntungan Perusahaan Tanpa Pengenceran

Pemegang waran dapat mengambil keuntungan dari peningkatan nilai perusahaan dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya tanpa harus menghadapi pengenceran yang segera seperti yang terjadi pada saat penerbitan saham baru.

7. Hedging

Waran dapat digunakan sebagai sarana lindung nilai (hedging) terhadap posisi lain dalam portofolio investasi.

8. Akses ke Pasar Modal

Untuk perusahaan, waran dapat menjadi cara efektif untuk mengakses pasar modal dan menarik investasi tanpa langsung menerbitkan saham baru yang bisa mengencerkan nilai pemegang saham yang ada.

9. Insentif bagi Investor

Waran sering kali diberikan sebagai tambahan dalam penjualan obligasi atau saham, sebagai insentif untuk menarik pembeli atau untuk meningkatkan daya tarik dari suatu penawaran.

Investasi waran memang menawarkan sejumlah keuntungan menarik, tetapi juga penting untuk diingat bahwa seperti semua instrumen keuangan, waran juga membawa risiko tertentu yang harus dipertimbangkan investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Semoga artikel ini dapat membantu kamu dalam mengetahui lebih lanjut tentang apa itu waran, ya. Jika kamu tertarik dengan tips dan informasi seputar keuangan seperti artikel di atas, selalu kunjungi laman KitaMapan untuk mendapatkan update terbarunya.

Kamu juga bisa berlangganan newsletter-nya hanya dengan memasukkan alamat email. Yuk, mulai terapkan tips mengelola keuangan dari KitaMapan sekarang!